Jumat, 17 Agustus 2012

Derap HUT RI ke 67

 Pukul setengah tujuh pagi, aku sudah mempersiapkan diri mengikuti upacara bendera yang diadakan pemerintah Kecamatan Godean. Ku pakai baju kebesaranku yakni baju batik  PKK Sleman Sembada . Kulihat pelajar putra-putri  bergegas menuju sekolahnya juga untuk mengikuti upacara bendera. Diambilnya seragam putih hitam lengkap dengan dasinya, suamiku menimang-nimang baju putih yang sudah lama tidak dipakainya. 
Katanya sambil berguman :" Bajuku ini jarang dipakai,kecuali kalau ada upacara bendera aja......." 
Kulirik sekilas sambil aku menjawab : "tidak apa.....masih cukup bagus dipakai ....."sambil tersenyum manis. Ehem........!

Kulihat lapangan  Ahmad Yani yang berada tepat disamping pasar Godean, hiruk pikuk ramai sekali. Antara orang yang mau ber upacara atau pedagang yang kebetulan Pon-ponan  ( dagang saat hari pasaran Pon ) lalu lalang silih berganti di semprit oleh petugas lalu lintas.

Alunan musik lagu-lagu perjuangan sudah menggema , dari pegawai pemerintah, Karang taruna, PKK,PNPM dan semua unsur Muspika tumplek blek ( jadi satu ) ada disitu. Tanpa diminta semua sudah berjajar rapi mengikuti perintah tulisan yang telah diletakkan oleh panitia. Yang pegawai kecamatan dengan pegawai kecamatan, yang PKK dengan yang PKK, wah pokoknya tertiblah!.

Kupandang  hamparan lapangan,luas dan bersih. Sekali-sekali pohon mahoni meluruhkan daunnya yang sudah menguning,sedang pohon kelapa seakan melambai -lambai mengiringi kita semua yang sedang menikmati alunan lagu  sepasang mata bola. 

Matahari pukul delapan , terasa semakin menyengat.
Sebelum acara dimulai, Drum Band  dari salah satu sekolah di Godean unjuk kebolehan dengan menyanyikan lagu rohaninya. Kelincahan melodi melengking- lengking  menyamai suara piccolo. Bagus di alunan musiknya ..........hanya yang perlu diperbaiki menurutku  adalah kostumnya terlalu sederhana jadi untuk penampilan( show )masih kurang woow....... .Insya Allah akan lebih baik di tahun yang akan datang.

Protokol upacara memperkenalkan satu persatu petugas yang dapat giliran pada upacara HUT RI kali ini. Wah aku cukup  bangga,ternyata bapak Kepala Desa Sidokarto  mendapat jatah membacakan Teks UUD'45.Alhamdullilah. lancar.

Upacara dimulai.........
Komandan upacara dari kalangan militer ,mulai menyiapkan barisan ......Siap grak. Wah ...Mantap.

Terdengar derap Paskibraka yang terdiri dari anak-anak SMA yang berada di wilayah Godean berbaris dengan langkah tegap memandang kedepan,mereka  mengenakan baju seragam putih dan dileher terlilit warna merah menambah gagahnya penampilannya saat itu.
Semakin dekat menuju lapangan , semakin lantang suara komandan barisan meneriakkan aba-abanya.

Seluruh peserta upacara  menatap barisan paskibraka  itu dengan rasa keingintahuan dan kekaguman. 
Tidak terasa  bibirku  berguman : " Alangkah bahagianya ibu-ibu yang punya putra-putri seperti itu . Inilah yang diharapkan bangsa Indonesia sebagai penerus generasi tua dan menyongsong Indonesia Emas ". Dan ibu Eni yang disebelahku mengangguk meng iyakan. 

Acara demi acara  telah terlampaui , begitu juga barisanku. Memang semula ibu-ibu dengan tegap berdiri, lama kelamaan saat Amanat Gubernur DIY dibacakan oleh Inspektur upacara, satu persatu ibu-ibu ,siswa-siswa ,petugas paduan suara mulai berjatuhan.....pingsan.
Ada salah seorang bapak-bapak nyeletuk :" ah biar petugas PMI ada kerjaan .......tenang aja ,bereslah" .
Ya.......maklumlah upacara HUT RI yang ke 67 saat ini bertepatan dengan puasa Romadhon 1 Syawal 1433 H.

Tapi hebatnya ........yang kulihat saat itu tidak seorangpun dari petugas upacara atau paskibraka berjatuhan. Memang, artinya upacara bendera saat  ini Sukses. Alhamdulillah. Berkat Ridhlo Allah SWT.

Upacara selesai , sebelum aku pulang ,kubergegas meninggalkan arena upacara.
 Kugelandang bu Retno  Lurah Sidokarto menghampiri siswa-siswi pelajar yang bertugas menjadi petugas paskibraka. Kuulurkan tanganku , kuberi selamat bahwa mereka telah melaksanakan tugas dengan baik.
Aku merasa sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang saat ini juga sering menjadi kader  Simulator PKBN di desaku  ( Peningkatan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara), maka tidaklah mengherankan bahwa kita semua  menginginkan siswa-siswi paskibraka dapat menularkan kepandaiannya selama di karantina kepada teman-teman sebayanya untuk menjadi warga negara /generasi muda yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan.

Melalui derap pemuda-pemudi generasi muda , Insya Allah, Indonesia mampu meraih Indonesia Emas yang diidam-idamkan oleh  seluruh masyarakat Indonesia. Semoga.
Berbuatlah untuk bangsa dan negaramu walau sedikit daripada tidak sama sekali.
Merdeka !



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar